B.LANDASAN
TEORI
Awal ditemukannya listrik, banyak
orang mencoba mempelajari pengaruh listrik terhadap zat padat, cair dan gas.
Dari percobaan yang telah dilakukan zat padat tersebut dapat dikelompokkan
menjadi konduktor (dapat menghantarkan listrik, umumnya logam) dan isolator
(tidak dapat menghantarkan listrik, umumnya non-logam). Zat cair juga dapat
dikelompokkan menjadi zat cair yang dapat menghantarkan arus listrik
(elektrolit) dan zat cair yang tidak dapat menhantarkan arus listrik (non
elektrolit).
Suatu alat yang disebut alat uji elktrolit digunakan untuk
menguji apakah suatu zat cair atau larutan dapat menghantarkan listrik atau
tidak. Alat tersebut terdiri dari rangkaian elektrode, yang terbuat dari dua
buah batang yang dapat menghantarkan listrik (grafit, tembaga atau platina),
yang dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai), dan bola lampu pijar. Dua
batang tersebut dimasukkan ke dalam wadah yang berisi zat cair atau larutan
yang akan diuji. Apabila bola lampu menyala, maka zat cair atau larutan
tersebut dapat menghantarkan arus listrik (elektrolit). Sebaliknya, apabila zat
cair atau larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik
(non-elektrolit), maka lampu tidak menyala.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga
kemungkinan yang dapat diperoleh, yaitu:
1.
Jika lampu menyala dan di sekitar elektrode timbul
gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik
yang baik dan disebut larutan elektrolit kuat.
2.
Jika lmapu tidak menyala atau menyala redup dan di
sekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji
mempunyai daya yang hantar listrik yang lemah yang disebut larutan elektrolit
lemah.
3.
Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode
tidak timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji tidak
menghantarkan listrik atau disebut larutan non-elektrolit.
Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak
sedikitnya ion yang terjadi oleh proses ionisasi. Makin banyak ion yang
terdapat di dalam larutan, makin kuat daya hantar listriknya.
Semua senyawa ion yang larut dalam air akan menjadi larutan
elektrolit kuat karena terionisasi sempurna. Beberapa larutan senyawa kovalen
termasuk larutan elektrolit kuat karena terionisasi dalam presentase besar,
misalnya larutan HCl , H2SO4, dan HNO3. Sedangkan
beberapa senyawa kovalen lainnya, misalnya NH3, CH3, COOH,
dan H3PO4 didalam larutan hanya terionisasi sebagian,
sehingga dikelompokkan sebagai larutan elektrolit lemah. Larutan senyawa
kovalen dalam air yang tidak terionisasi merupakan larutan non-elektrolit,
misalnya larutan alkohol (C2H5OH), larutan glukosa (C6H12O6),
dan larutan urea (CO(NH2)2).
C.ALAT DAN
BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam
pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit, yaitu :
Ø Alat uji
elektrolit
Ø Gelas ukur
Ø Pengaduk larutan
Ø Sendok makan
Bahan yang digunakan dalam pengujian larutan elektrolit dan
non elektrolit, yaitu :
Ø Air Suling
Ø Air Cuka
Ø Air Pam
Ø Air Comberan
Ø Larutan Urea
Ø Larutan Amoniak
Ø Larutan Gula
Ø HCl
Ø Larutan Garam
Ø Larutan Jeruk
D.CARA KERJA
Cara kerja untuk menguji larutan
elektrolit dan non elektrolit, sebagai berikut :
1.
Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk pengujian
larutan elektrolit dan non elektrolit (seperti yang tertera dihalaman
sebelumnya).
2.
Sebelum melarutkan atau menuangkan air larutan ke
dalam gelas ukur, pastikan gelas ukur tersebut bersih (telah dicuci).
3.
Misalnya kita buat contoh pengujian larutan elektrolit
dan non elektrolit pada larutan HCl.
4.
Tuangkan larutan HCl pada gelas ukur, hati-hati dalam
menuangkannya, takaran sekitar 40ml.
5.
Setelah itu letakkan gelas ukur tersebut didekat
elektrode, dan masukkan dua batang tersebut ke larutan.
6.
Ternyata lampu pijar yang ada dalam seperangkat
elektrode itu menyala, dan terlihat gelembung-gelembung gas di batang tersebut.
Gelembung-gelembung gas itu naik hingga permukaan atas begitu seterusnya. Hal
ini membuktikan bahwa larutan HCl merupakan larutan elektrolit termasuk
pada kelompok larutan elektrolit kuat, karena pada saat pengujian
tersebut lampu pijar menyala serta disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung
gas.
E.PENGAMATAN
Setelah
melakukan pengujian tersebut kita bisa mengamati mana larutan elektrolit dan
mana larutan elektrolit.
Berikut
ini data hasil pengujian serta pengamatan yang dilakukan oleh kelompok kami,
sebagai berikut :
No.
|
Bagian
yang diuji
|
Pengamatan
|
Gelembung
|
Larutan
|
|||||
Elektrolit
|
Non
Elektrolit
|
||||||||
|
Nyala
|
Tidak
|
|
Kuat
|
Lemah
|
|
|||
1.
|
Air Suling
|
|
YA
|
Sedikit
|
|
YA
|
|
||
2.
|
Air Cuka
|
|
YA
|
Banyak
|
|
YA
|
|
||
3.
|
Air Pam
|
|
YA
|
Sedikit
|
|
YA
|
|
||
4.
|
Air Comberan
|
|
YA
|
Banyak
|
|
YA
|
|
||
5.
|
Lar. Urea
|
|
YA
|
Banyak
|
|
YA
|
|
||
6.
|
Lar. Amoniak
|
|
YA
|
Banyak
|
|
YA
|
|
||
7.
|
Lar. Gula Pasir
|
|
YA
|
Banyak
|
|
YA
|
|
||
8.
|
HCl
|
YA
|
|
Banyak
|
YA
|
|
|
||
9.
|
Lar. Garam
|
YA
|
|
Banyak
|
YA
|
|
|
||
10.
|
Lar. Jeruk
|
|
YA
|
Sedikit
|
|
YA
|
|
||
F.KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari pengujian yang telah selesai dilakukan oleh kelompok
kami di laboratorium Kimia, menyimpulkan bahwa beberapa zat ada yang dalam
keadaan padat tetapi tidak menghantarkan lsitrik, tetapi dalam keadaan cair dan
larutan dapat menghantarkan listrik, misalnya NaCl. Demikian juga HCl setelah
dilarutkan dalam air dapat menghatarkan listrik. Daya hantar larutan elektrolit
ditentukan oleh banyak sedikitnya ion yang terjadi oleh proses ionisai. Makin
banyak ion yang terdapat di dalam larutan, makin kuat daya hantar listriknya.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena didalam larutan
terkandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion tersebut berasal dari zat
terlarut yang teruari menjadi ion-ion positif dan ion-ion negatif yang bebas
bergerak untuk membawa muatan listrik. Larutan yang tidak menyala namun
terdapat gelembung gas disekitar elektrode
adalah larutan elektrolit lemah, seperti air suling, air cuka, air
comberan, air jeruk, dsb. Larutan yang menyala dan timbul gelembung gas
disekitar ekeltrode adalah larutan elektrolit yang kuat, seperti HCl dan NaCl.
Contoh pada NaCl, NaCl padat merupakan senyawa ion yang didalamnya terdapat
ion-ion Na+ dan Cl-. Namun demikian, NaCl padat tidak
dapat menghantarkan listrik karena ion-ion Na+ dan Cl-
terikat sangat rapat dalam kristal sehingga tidak bebas bergerak. Kondisi ini
tidak terjadi pada NaCl air. Dalam keadaan cair, jarak antar ion-ion Na+
dan Cl- sangat renggang sehingga ion-ion bebas bergerak untuk
menghantarkan listrik.
G.PERTANYAAN/JAWABAN
Pertanyaan :
1.
Dari data hasil pengamatan pengujian larutan
elektrolit dan non elektrolit, manakah yang merupakan larutan elektrolit dan
non elektrolit? Serta manakah yang merupakan larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah?
2.
Mengapa HCl dan NaCl (larutan garam) merupakan larutan
elektrolit kuat?
3.
Apa yang membedakan larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah?
Jawaban :
1.
Semuanya merupakan larutan elektrolit, namun dalam
larutan elektrolit ada larutan elektrolit yang lemah dan ada larutan elektrolit
yang kuat. Yang merupakan larutan elektrolit lemah seperti, air suling, air
cuka, air comberan, air pam, larutan jeruk, larutan gula pasir, larutan urea,
dan larutan amoniak. Karena larutan-larutan ini pada saat pengujian tidak dapat
menyala lampu pijarnya, namun timbul gelembung-gelembung gas disekitar
elektrode tersebut. Yang merupakan larutan elektrolit kuat seperti HCl dan
NaCl, larutan ini pada saat pengujian lampu pijar menyala dan terdapat
gelembung-gelembung gas. Tidak ada hasil larutan yang non elektrolit pada percobaan atau
pengujian yang kelompok kami lakukan.
2.
Karena saat dilakukan pengujian pada HCl dan NaCl,
lampu pijar menyala dan gelembung-gelembung gas terdapat disekitar elektrode.
Senyawa ion yang larut dalam air akan menjadi larutan elektrolit kuat karena
terionisasi sempurna. Makin banyak ion yang terdapat di dalam larutan, makin
kuat daya hantar listriknya.
3.
Yang membedakan larutan elektrolit kuat dan lemah
adalah, pada saat lampu pijar tersebut menyala. Pada larutan elektrolit kuat
pada saat dilakukan pengujian, lampu pijar tersebut menyala, akan tetapi pada
larutan elektrolit lemah lampu pijar tidak menyala atau redup. Dan sama-sama
menimbulkan gelembung-gelembung gas disekitar elektrode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar