Selasa, 13 Januari 2015

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

B.LANDASAN TEORI

            Awal ditemukannya listrik, banyak orang mencoba mempelajari pengaruh listrik terhadap zat padat, cair dan gas. Dari percobaan yang telah dilakukan zat padat tersebut dapat dikelompokkan menjadi konduktor (dapat menghantarkan listrik, umumnya logam) dan isolator (tidak dapat menghantarkan listrik, umumnya non-logam). Zat cair juga dapat dikelompokkan menjadi zat cair yang dapat menghantarkan arus listrik (elektrolit) dan zat cair yang tidak dapat menhantarkan arus listrik (non elektrolit).
Suatu alat yang disebut alat uji elktrolit digunakan untuk menguji apakah suatu zat cair atau larutan dapat menghantarkan listrik atau tidak. Alat tersebut terdiri dari rangkaian elektrode, yang terbuat dari dua buah batang yang dapat menghantarkan listrik (grafit, tembaga atau platina), yang dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai), dan bola lampu pijar. Dua batang tersebut dimasukkan ke dalam wadah yang berisi zat cair atau larutan yang akan diuji. Apabila bola lampu menyala, maka zat cair atau larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik (elektrolit). Sebaliknya, apabila zat cair atau larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik (non-elektrolit), maka lampu tidak menyala.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, ada tiga kemungkinan yang dapat diperoleh, yaitu:
1.     Jika lampu menyala dan di sekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan elektrolit kuat.
2.     Jika lmapu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji mempunyai daya yang hantar listrik yang lemah yang disebut larutan elektrolit lemah.
3.     Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak timbul gelembung-gelembung gas, maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau disebut larutan non-elektrolit.
Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak sedikitnya ion yang terjadi oleh proses ionisasi. Makin banyak ion yang terdapat di dalam larutan, makin kuat daya hantar listriknya.
Semua senyawa ion yang larut dalam air akan menjadi larutan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna. Beberapa larutan senyawa kovalen termasuk larutan elektrolit kuat karena terionisasi dalam presentase besar, misalnya larutan HCl , H2SO4, dan HNO3. Sedangkan beberapa senyawa kovalen lainnya, misalnya NH3, CH3, COOH, dan H3PO4 didalam larutan hanya terionisasi sebagian, sehingga dikelompokkan sebagai larutan elektrolit lemah. Larutan senyawa kovalen dalam air yang tidak terionisasi merupakan larutan non-elektrolit, misalnya larutan alkohol (C2H5OH), larutan glukosa (C6H12O6), dan larutan urea (CO(NH2)2).


C.ALAT DAN BAHAN

            Alat-alat yang digunakan dalam pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit, yaitu :
Ø Alat uji elektrolit
Ø Gelas ukur
Ø Pengaduk larutan
Ø Sendok makan
Bahan yang digunakan dalam pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit, yaitu :
Ø Air Suling
Ø Air Cuka
Ø Air Pam
Ø Air Comberan
Ø Larutan Urea
Ø Larutan Amoniak
Ø Larutan Gula
Ø HCl
Ø Larutan Garam
Ø Larutan Jeruk


D.CARA KERJA

            Cara kerja untuk menguji larutan elektrolit dan non elektrolit, sebagai berikut :
1.     Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit (seperti yang tertera dihalaman sebelumnya).
2.     Sebelum melarutkan atau menuangkan air larutan ke dalam gelas ukur, pastikan gelas ukur tersebut bersih (telah dicuci).
3.     Misalnya kita buat contoh pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit pada larutan HCl.
4.     Tuangkan larutan HCl pada gelas ukur, hati-hati dalam menuangkannya, takaran sekitar 40ml.
5.     Setelah itu letakkan gelas ukur tersebut didekat elektrode, dan masukkan dua batang tersebut ke larutan.
6.     Ternyata lampu pijar yang ada dalam seperangkat elektrode itu menyala, dan terlihat gelembung-gelembung gas di batang tersebut. Gelembung-gelembung gas itu naik hingga permukaan atas begitu seterusnya. Hal ini membuktikan bahwa larutan HCl merupakan larutan elektrolit termasuk pada kelompok larutan elektrolit kuat, karena pada saat pengujian tersebut lampu pijar menyala serta disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas.
E.PENGAMATAN

            Setelah melakukan pengujian tersebut kita bisa mengamati mana larutan elektrolit dan mana larutan elektrolit.
            Berikut ini data hasil pengujian serta pengamatan yang dilakukan oleh kelompok kami, sebagai berikut :

No.
Bagian yang diuji
Pengamatan
Gelembung
Larutan

Elektrolit
Non Elektrolit


Nyala
Tidak

Kuat
Lemah

1.
Air Suling

YA
Sedikit

YA


2.
Air Cuka

YA
Banyak

YA


3.
Air Pam

YA
Sedikit

YA


4.
Air Comberan

YA
Banyak

YA


5.
Lar. Urea

YA
Banyak

YA


6.
Lar. Amoniak

YA
Banyak

YA


7.
Lar. Gula Pasir

YA
Banyak

YA


8.
HCl
YA

Banyak
YA



9.
Lar. Garam
YA

Banyak
YA



10.
Lar. Jeruk

YA
Sedikit

YA
















F.KESIMPULAN
           
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian yang telah selesai dilakukan oleh kelompok kami di laboratorium Kimia, menyimpulkan bahwa beberapa zat ada yang dalam keadaan padat tetapi tidak menghantarkan lsitrik, tetapi dalam keadaan cair dan larutan dapat menghantarkan listrik, misalnya NaCl. Demikian juga HCl setelah dilarutkan dalam air dapat menghatarkan listrik. Daya hantar larutan elektrolit ditentukan oleh banyak sedikitnya ion yang terjadi oleh proses ionisai. Makin banyak ion yang terdapat di dalam larutan, makin kuat daya hantar listriknya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena didalam larutan terkandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion tersebut berasal dari zat terlarut yang teruari menjadi ion-ion positif dan ion-ion negatif yang bebas bergerak untuk membawa muatan listrik. Larutan yang tidak menyala namun terdapat gelembung gas disekitar elektrode  adalah larutan elektrolit lemah, seperti air suling, air cuka, air comberan, air jeruk, dsb. Larutan yang menyala dan timbul gelembung gas disekitar ekeltrode adalah larutan elektrolit yang kuat, seperti HCl dan NaCl. Contoh pada NaCl, NaCl padat merupakan senyawa ion yang didalamnya terdapat ion-ion Na+ dan Cl-. Namun demikian, NaCl padat tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion Na+ dan Cl- terikat sangat rapat dalam kristal sehingga tidak bebas bergerak. Kondisi ini tidak terjadi pada NaCl air. Dalam keadaan cair, jarak antar ion-ion Na+ dan Cl- sangat renggang sehingga ion-ion bebas bergerak untuk menghantarkan listrik.


G.PERTANYAAN/JAWABAN

Pertanyaan :
1.     Dari data hasil pengamatan pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit, manakah yang merupakan larutan elektrolit dan non elektrolit? Serta manakah yang merupakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah?
2.     Mengapa HCl dan NaCl (larutan garam) merupakan larutan elektrolit kuat?
3.     Apa yang membedakan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah?

Jawaban :
1.     Semuanya merupakan larutan elektrolit, namun dalam larutan elektrolit ada larutan elektrolit yang lemah dan ada larutan elektrolit yang kuat. Yang merupakan larutan elektrolit lemah seperti, air suling, air cuka, air comberan, air pam, larutan jeruk, larutan gula pasir, larutan urea, dan larutan amoniak. Karena larutan-larutan ini pada saat pengujian tidak dapat menyala lampu pijarnya, namun timbul gelembung-gelembung gas disekitar elektrode tersebut. Yang merupakan larutan elektrolit kuat seperti HCl dan NaCl, larutan ini pada saat pengujian lampu pijar menyala dan terdapat gelembung-gelembung gas. Tidak ada hasil larutan  yang non elektrolit pada percobaan atau pengujian yang kelompok kami lakukan.
2.     Karena saat dilakukan pengujian pada HCl dan NaCl, lampu pijar menyala dan gelembung-gelembung gas terdapat disekitar elektrode. Senyawa ion yang larut dalam air akan menjadi larutan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna. Makin banyak ion yang terdapat di dalam larutan, makin kuat daya hantar listriknya.
3.     Yang membedakan larutan elektrolit kuat dan lemah adalah, pada saat lampu pijar tersebut menyala. Pada larutan elektrolit kuat pada saat dilakukan pengujian, lampu pijar tersebut menyala, akan tetapi pada larutan elektrolit lemah lampu pijar tidak menyala atau redup. Dan sama-sama menimbulkan gelembung-gelembung gas disekitar elektrode.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar